Breaking News

Bila diketahui

Bila diketahui
Al3+ (aq) + 3e- → Al (s) E°red = -1,66 V

Fe2+ (aq) + 2e- → Fe (s) E°red = – 0,44 V

Na+ (aq) + e- → Na (s) E°red = – 2,71 V

Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) E°red = 0,34 V

tentukan

a. Tentukan tegangan yang dihasilkan oleh sel galvanik dari elektroda

aluminum dalam larutan ion Al3+ dengan elektroda besi dalam larutan ion

Fe2+. Tunjukan elektroda yang bertindak sebagai anoda dan katoda? (E°

sel =

1,22 V)

b. Tentukan tegangan yang dihasilkan oleh sel galvanik dari elektroda sodium

dalam larutan ion Na+ dengan elektroda tembaga dalam larutan ion Cu2+.

Tunjukan elektroda yang bertindak sebagai anoda dan katoda? (E°

sel = 3,05 V)

Mapel Kimia, Jenjang Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Sebagai catatan:

  • Semakin kecil potensial reduksi, semakin cenderung mengalami oksidasi.
  • Untuk sel volta atau galvani, katoda adalah kutub positif dan anoda kutub negatif.
  • Pada katoda terjadi reduksi, sedangkan pada anoda terjadi reaksi oksidasi

a) Karena potensial reduksi Al lebih kecil dibandingka Fe, maka Al akan mengalami oksidasi menjadi Al3+ dan Fe2+ akan mengalami reduksi menjadi Fe. Sehingga logam Al bertindak sebagai anoda dan logam Fe sebagai katoda.

E sel = E katoda – E anoda

= -0,44 V – (-1,66)

= +1,22 V

b) Karena potensial reduksi Na lebih kecil dibanding Cu. Maka Na akan mengalami oksidasi menjadi Na+ dan Cu2+ akan mengalami reduksi menjadi Cu. Sehingga logam Na akan menjadi anoda dan Cu sebagai katoda. Saya menganggap larutannya bukan sistem pelarut air karena tidak mungkin logam natrium sebagai elektroda jika elektrolitnya dalam sistem larutan berair.

E sel = E katoda – E anoda

= +0,34 V – (-2,71 V)

= +3,05 V

Pertanyaan Baru di Kimia


Mohon bantuannya ya kak​

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Sesuai Hukum Hess, perubahan entalpi tersebut dapat dihitung dengan cara yang ada pada foto.


100 ml larutan ba(oh)2 memiliki ph 12. jika larutan ba(oh)2 ditambahkan 1900 ml air, maka konsentrasi ba(oh)2 setelah ditambah air adalah

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:


Tuliskan rumus kimia senyawa untuk: a)raksa(II)klorida
b)titanium(IV)klorida
c)tembaga(II)sulfat
d)kobalt(II)klorida
e)timbal(II)asetat
f)timahl(IV)oksida
g)besi(III)sulfida
h)krom(III)oksida
i)mangan(II)sulfat
j)vanadium(V)oksida

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Berikut adalah pasangan rumus kimia dan nama senyawa berikut:

  1. Raksa (II) klorida
    HgCl₂
  2. Titanium (IV) klorida
    TiCl₄
  3. Tembaga (II) sulfat
    CuSO₄
  4. Kobalt (II) klorida
    CoCl₂
  5. Timbal (II) asetat
    Pb(CH₃COO)₂
  6. Timah (IV) oksida
    SnO₂
  7. Besi (III) sulfida
    Fe₂S₃
  8. Krom (III) oksida
    Cr₂O₃
  9. Mangan (II) sulfat
    MnSO₄
  10. Vanadium (V) oksida
    V₂O₅

Pembahasan

Pada penulisan rumus kimia perlu diperhatikan bilangan oksidasi Ibiloks) dari masing-masing unsur penyusun senyawa/molekul. Jumlah unsur pada senyawa/molekul biasanya diwakilkan oleh biloks dari unsur pasangannya.

Bilangan oksidasi logam dapat diketahui dari nama senyawa pada bagian angka romawi untuk golongan transisi dan untuk logam golongan A sudah pasti dari nomor golongannya. Adapun rumus kimia anionnya dapat diperoleh dari tabel periodik unsur atau referensi tertentu (untuk ion poliatomik).

  1. Raksa (II) klorida
    Raksa = Hg dengan biloks +2
    klorida = Cl dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    HgCl₂
  2. Titanium (IV) klorida
    Titanium = Ti dengan biloks +4
    klorida = Cl dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    TiCl₄
  3. Tembaga (II) sulfat
    Tembaga = Cu dengan biloks +2
    sulfat = SO₄ dengan biloks -2
    maka rumus kimianya:
    CuSO₄
  4. Kobalt (II) klorida
    Kobalt = Co dengan biloks +2
    klorida = Cl dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    CoCl₂
  5. Timbal (II) asetat
    Timbal = Pb dengan biloks +2
    asetat = CH₃COO dengan biloks -1,
    maka rumus kimianya:
    Pb(CH₃COO)₂
  6. Timah (IV) oksida
    Timah = Hg dengan biloks +4
    oksida = O dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    SnO₂
  7. Besi (III) sulfida
    Besi = Fe dengan biloks +3
    sulfida = S dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    Fe₂S₃
  8. Krom (III) oksida
    Krom = Cr dengan biloks +3
    oksida = O dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    Cr₂O₃
  9. Mangan (II) sulfat
    Mangan = Mn dengan biloks +2
    sulfat = SO₄ dengan biloks -2
    maka rumus kimianya:
    MnSO₄
  10. Vanadium (V) oksida
    Raksa = V dengan biloks +5
    oksida = O dengan biloks -2,
    maka rumus kimianya:
    V₂O₅

Pelajari lebih lanjut

  • Materi tentang penamaan senyawa:
  • Materi tentang nama senyawa ionik:
  • Materi tentang rumus senyawa:

______________

Detail jawaban

Mapel  : Kimia
Kelas   : 10
Bab     : Tata Nama dan Persamaan Reaksi
Kode   : 10.7.5

#SolusiBrainlyCommunity


Bila diketahui
Al3+ (aq) + 3e- → Al (s) E°red = -1,66 V

Fe2+ (aq) + 2e- → Fe (s) E°red = – 0,44 V

Na+ (aq) + e- → Na (s) E°red = – 2,71 V

Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) E°red = 0,34 V

tentukan

a. Tentukan tegangan yang dihasilkan oleh sel galvanik dari elektroda

aluminum dalam larutan ion Al3+ dengan elektroda besi dalam larutan ion

Fe2+. Tunjukan elektroda yang bertindak sebagai anoda dan katoda? (E°

sel =

1,22 V)

b. Tentukan tegangan yang dihasilkan oleh sel galvanik dari elektroda sodium

dalam larutan ion Na+ dengan elektroda tembaga dalam larutan ion Cu2+.

Tunjukan elektroda yang bertindak sebagai anoda dan katoda? (E°

sel = 3,05 V)

Kimia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Sebagai catatan:

  • Semakin kecil potensial reduksi, semakin cenderung mengalami oksidasi.
  • Untuk sel volta atau galvani, katoda adalah kutub positif dan anoda kutub negatif.
  • Pada katoda terjadi reduksi, sedangkan pada anoda terjadi reaksi oksidasi

a) Karena potensial reduksi Al lebih kecil dibandingka Fe, maka Al akan mengalami oksidasi menjadi Al3+ dan Fe2+ akan mengalami reduksi menjadi Fe. Sehingga logam Al bertindak sebagai anoda dan logam Fe sebagai katoda.

E sel = E katoda – E anoda

= -0,44 V – (-1,66)

= +1,22 V

b) Karena potensial reduksi Na lebih kecil dibanding Cu. Maka Na akan mengalami oksidasi menjadi Na+ dan Cu2+ akan mengalami reduksi menjadi Cu. Sehingga logam Na akan menjadi anoda dan Cu sebagai katoda. Saya menganggap larutannya bukan sistem pelarut air karena tidak mungkin logam natrium sebagai elektroda jika elektrolitnya dalam sistem larutan berair.

E sel = E katoda – E anoda

= +0,34 V – (-2,71 V)

= +3,05 V