Breaking News

Penulisan kata “bersertifikat internasional”. Apkah kata internasional nya perlu pakai huruf kapital?

Penulisan kata “bersertifikat internasional”. Apkah kata internasional nya perlu pakai huruf kapital?

Mapel B. Indonesia, Jenjang Sekolah Menengah Atas

bersetifikat seharusnya diubah menjadi(Bersetifikat)

Jawaban:

Bersertifikat..

Penjelasan:

seluruh kata awal harus memakai huruf kapital

jangan lupa untuk jadikan Jawaban tercerdas

Pertanyaan Baru di B. Indonesia


Berikut ini bukan termasuk kosakata tentang perubahan cuaca adalah… kemarau

pancaroba

musim panen

cuaca ekstrim​

B. Indonesia, Sekolah Dasar

Jawaban:

Berikut ini bukan termasuk kosakata tentang perubahan cuaca adalah Musim panen

Penjelasan:

SEMOGAMEMBANTU


Teks virtual adalah…. A.jenis pengembangan paragraf
dalam sebuah tulisan yg
rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dng urutan awal,tengah,dan akhir

b.penyajian informasi kepada masyarakat atau pembaca dengan menggunakan kombinasi antara teks dengan unsur grafisi.

c.sebuah paragraf di mana gagasan utamanya disampaikan secara jelas.

d.teks yg berupa ajakan

tolong dibantu​

B. Indonesia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

A.jenis pengembangan paragraf

dalam sebuah tulisan yg

rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dng urutan awal,tengah,dan akhir

Penjelasan:

SEMOGA MEMBANTU

KALO BOL3H KASIH MAHKOTA YAH MAKASIH


Buatlah drama yang bertemakan covid-19, untuk 5 orang mohon bantuannya yah kak
singkat” aja gk ppa
NO ASAL²

B. Indonesia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir diseluruh dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis pembelajaran sampai gangguan pada psikologis guru dan peserta didik.Nah, gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan dunia pembelajaran di sekolah, semua kalang kabut sehingga terkesan tak siap menerima perubahan mendadak ini. Virus corona datang tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia

Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh dunia pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar. Meski berbagai instansi pendidikan telah menyepakati, cara ini menuai banyak kontroversi di masyarakat. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.

Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemah, alat penunjang yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata. Ini juga berlaku bagi para pendidik atau guru yang mengemban tugas negara.

Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah termasuk para stafnya tak kehilangan akal untuk mencari solusi segala kekurangan di tengah mewabahnya pandemi. Para guru memiliki cara masing-masing dalam menyikapi kekurangan ini. Contohnya seperti sekolah yang saya tempati dulu mengabdi di salah satu SMK Swasta di Bojonegoro, untuk mengakali pembelajaran di tengah pandemi ini kebijakan merombak jadwal mata pelajaran diberlakukan demi menunjang kenyamanan dan kemampuan para siswa setiap harinya. Mata pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya ada beberapa jenis saja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar, selain itu juga dapat menjadi solusi efektif agar peserta didik memiliki waktu lebih lama dengan gurunya.Harapannya adalah agar para siswa bisa memahami materi lebih baik lagi, meskipun dalam kasus ini dapat menyita banyak kuota internet bagi siswa maupun guru.Meskipun begitu bukan hal baru namanya jika tidak menemui banyak masalah. Contohnya pendapat yang dikemukakan oleh Farchan Ali Rosyadi, S.Pd. salah seorang teman guru di SMK Swasta di Bojonegoro mengaku jika kegiatan pembelajaran daring ini tidak efektif seperti kegiatan belajar mengajar secara luar jaringan (luring). Menurutnya, di dalam kelas dengan proses belajar secara tatap muka saja masih banyak yang bingung dan bertanya berulang-ulang apalagi jika harus melalui daring. Pada kenyataannya internet sering lemah dan smartphone para siswa yang kadang tidak mumpuni. Memang beberapa materi harus dijelaskan secara langsung, jelasnya. Seperti itu pula yang saya rasakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kali ini dengan materi debat. Pada materi ini idealnya para siswa saling bersemuka dan berkomunikasi dengan suara untuk melaksanakan proses debatnya. Hal ini tentu membutuhkan kuota internet yang lumayan banyak, sementara tidak semua orang tua siswa adalah orang yang mampu. Seperti yang kita tahu bahwa kuota internet begitu mahal, apalagi melihat faktor ekonomi di tengah pandemi ini sungguh dapat membuat krisis tiap rumah tangga bahkan perusahaan besar.Nah berdasarkan beberapa pengalaman mengajar secara daring selama ini, sistem pembelajaran memang efektif tapi menurut pendapat saya hanya efektif untuk memberi penugasan saja. Melihat


Mengapa pembukaan yang menarik diperlukan dalam penulisan novel

B. Indonesia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Agar pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut novel tersebut

Penjelasan:

SEMOGA MEMBANTU


“….orang hebat adalah orang yang bisa bersalaman dengan kesulitan. jadi kalau kamu semua lagi punya kesulitan, hadapi! jangan takut… ibaratnya gini loh, kamu sudah memutuskan untuk menceburkan diri ke sungai maka pilihannya adalah terus berenang untuk sampai ke tepian dan meraih semuanya. menyerah bukan pilihan untuk hidup. karena menyerah cuma akan membuat kamu tenggelam di tengah sungai dan mati tanpa diketahui orang.” “ibarat orang terjatuh, aku harus bangkit dulu dan memastikan kakiku cukup kuat untuk berjalan atau berlari, baru mengulurkan tangan untuk membantu.” “ikhlas itu nggak pakai tapi, sayang. ikhlas berarti kamu menerima segalanya dengan lapang hati kesalahan dalam bentuk apa pun yang sudah pernah terjadi. biarkan hati kita seluas lautan. ibarat setitik tinta yang kalau kamu teteskan di segelas air dan bakal bikin airnya hitam, beda dengan kalau kamu teteskan ke laut. ngerti’kan, tar? karena lautan itu luas, dan seperti itulah harusnya hatimu ketika kamu bilang ikhlas, tari… sudah tidak ada lagi yang tersisa.” pandangan yang disampaikan pengarang dalam cupikan novel tersebut adalah….

B. Indonesia, Sekolah Menengah Pertama

a orang hebat adalah orang yang pantang menyerah dan ikhlas menjalani b orang hebat adalah orang yang tidak takut menghadapi kesulitan c orang pandai adalah orang yang tidak takut menghadapi kesulitan d menyerah bukan pilihan yang baik untuk mempertahankan kehidupan e kesulitan itu harus dihadapi sepanjang bisa dan mampu menjalaninya

jawaban Simak penjelasan berikut. Novel adalah karya sastra berbentuk prosa fiksi yang mengandung rangkaian cerita kehidupan dengan menonjolkan watak dan sifat tokoh di dalam cerita. Pandangan penulis dalam cerita adalah cara penulis melihat/ memandang permasalahan yang diungkap di dalam cerita. Pandangan penulis dalam cerita adalah ‘orang hebat adalah orang yang pantang menyerah’ hal tersebut diungkapkan dalam kalimat “Menyerah bukan pilihan untuk hidup.” Pandangan penulis lainnya di dalam cerita adalah ‘orang hebat adalah ‘orang yang ikhlas menjalani hidup’ hal tersebut diungkapkan dalam kalimat “Ikhlas itu nggak pakai tapi, Sayang. Ikhlas berarti kamu menerima segalanya dengan lapang hati kesalahan dalam bentuk apa pun yang sudah pernah terjadi.” Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa pandangan yang disampaikan pengarang dalam cuplikan novel tersebut adalah orang hebat adalah orang yang pantang menyerah dan ikhlas menjalani. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

semoga membantu maaf kalo salah