Breaking News

Semua siswa Kelas V sedang memperhatikan dengan seksama tentang materi “Keragaman Suku bangsa dam Budaya di Indonesia” yang dijelaskan oleh Bu Endah. Bu Endah menskenariokan dalam proses pembelajarannya, bahwa nanti akan menerapkan keterampilan bertanya lanjut kepada siswa-siswanya yang bertujuan untuk mengundang siswa berpikir sebagai proses mental yang terjadi dalam diri siswa. Bu Endah menginginkan agar kemampuan siswa-siswanya dapat berkembang dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, tuliskan 4 komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yang dapat digunakan oleh Bu Endah disertai dengan soalnya (masing-masing komponen 1 soal

Semua siswa Kelas V sedang memperhatikan dengan seksama tentang materi “Keragaman Suku bangsa dam Budaya di Indonesia” yang dijelaskan oleh Bu Endah. Bu Endah menskenariokan dalam proses pembelajarannya, bahwa nanti akan menerapkan keterampilan bertanya lanjut kepada siswa-siswanya yang bertujuan untuk mengundang siswa berpikir sebagai proses mental yang terjadi dalam diri siswa. Bu Endah menginginkan agar kemampuan siswa-siswanya dapat berkembang dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, tuliskan 4 komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yang dapat digunakan oleh Bu Endah disertai dengan soalnya (masing-masing komponen 1 soal​

Mapel B. Indonesia, Jenjang Sekolah Menengah Atas

4 komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yaitu:

  1. Menjawab pertanyaan karena adanya pengubahan tuntutan kognitif.  Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru mendorong siswa untuk berpikir tentang apa yang telah mereka pelajari, menerapkan apa yang telah mereka pelajari, menganalisis informasi, dan memunculkan ide-ide mereka sendiri. Guru harus mencoba untuk mengajukan pertanyaan yang termasuk dalam tingkat kognitif yang tinggi. Contoh pertanyaan: Berikan alasan kenapa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dan budaya?
  2. Pertanyaan harus diajukan dalam urutan yang memungkinkan siswa untuk berpikir lebih efektif dan adil. Pertanyaan tingkat tertentu harus diajukan dengan lebih kuat dan kemudian beralih ke pertanyaan yang lebih sulit. Contoh pertanyaan:  1) Sebutkan karakteristik dari tari piring?, 2)Sebutkan karakteristik dari tari jaipong?, 3) Sebutkan perbedaan antara tari piring dengan tari jaipong?
  3. Menggunakan pertanyaan pelacak. Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan tanggapan yang diberikan siswa pada umumnya benar, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacakan yang dapat membantu membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang mereka berikan. Contoh pertanyaan:  Apa pendapatmu tentang buaya di Indonesia, mengapa bisa pendapat seperti itu?
  4. Peningkatan terjadinya interaksi. Tujuan dari upaya ini adalah untuk meningkatkan frekuensi interaksi antar siswa, dalam rangka meningkatkan keterlibatan intelektual mental mereka. Caranya: kurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh satu siswa, dorong siswa untuk bertanya, dan beri kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan temannya. Contoh pertanyaan diajukan oleh siswa dan dijawab oleh siswa yang lain.

Pembahasan

Bertanya adalah alat komunikasi yang digunakan untuk memperoleh sesuatu dari seseorang yang memberikan jasa. Respon yang diberikan didasarkan pada pertimbangan berbagai faktor. Dengan demikian, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam setiap proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan adalah bagian penting dari proses.

Pertanyaan yang baik dapat membantu siswa menjadi lebih terlibat dalam pembelajaran, menyumbangkan upaya penuh mereka. Bertanya dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan berpikir mereka. Hal ini juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan membantu mereka menentukan jawaban atas pertanyaan dan membantu siswa meningkatkan produktivitas belajar.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang keterampilan bertanya

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1

Pertanyaan Baru di B. Indonesia


Semua siswa Kelas V sedang memperhatikan dengan seksama tentang materi “Keragaman Suku bangsa dam Budaya di Indonesia” yang dijelaskan oleh Bu Endah. Bu Endah menskenariokan dalam proses pembelajarannya, bahwa nanti akan menerapkan keterampilan bertanya lanjut kepada siswa-siswanya yang bertujuan untuk mengundang siswa berpikir sebagai proses mental yang terjadi dalam diri siswa. Bu Endah menginginkan agar kemampuan siswa-siswanya dapat berkembang dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, tuliskan 4 komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yang dapat digunakan oleh Bu Endah disertai dengan soalnya (masing-masing komponen 1 soal​

B. Indonesia, Sekolah Menengah Atas

4 komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yaitu:

  1. Menjawab pertanyaan karena adanya pengubahan tuntutan kognitif.  Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru mendorong siswa untuk berpikir tentang apa yang telah mereka pelajari, menerapkan apa yang telah mereka pelajari, menganalisis informasi, dan memunculkan ide-ide mereka sendiri. Guru harus mencoba untuk mengajukan pertanyaan yang termasuk dalam tingkat kognitif yang tinggi. Contoh pertanyaan: Berikan alasan kenapa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dan budaya?
  2. Pertanyaan harus diajukan dalam urutan yang memungkinkan siswa untuk berpikir lebih efektif dan adil. Pertanyaan tingkat tertentu harus diajukan dengan lebih kuat dan kemudian beralih ke pertanyaan yang lebih sulit. Contoh pertanyaan:  1) Sebutkan karakteristik dari tari piring?, 2)Sebutkan karakteristik dari tari jaipong?, 3) Sebutkan perbedaan antara tari piring dengan tari jaipong?
  3. Menggunakan pertanyaan pelacak. Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan tanggapan yang diberikan siswa pada umumnya benar, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacakan yang dapat membantu membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang mereka berikan. Contoh pertanyaan:  Apa pendapatmu tentang buaya di Indonesia, mengapa bisa pendapat seperti itu?
  4. Peningkatan terjadinya interaksi. Tujuan dari upaya ini adalah untuk meningkatkan frekuensi interaksi antar siswa, dalam rangka meningkatkan keterlibatan intelektual mental mereka. Caranya: kurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh satu siswa, dorong siswa untuk bertanya, dan beri kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan temannya. Contoh pertanyaan diajukan oleh siswa dan dijawab oleh siswa yang lain.

Pembahasan

Bertanya adalah alat komunikasi yang digunakan untuk memperoleh sesuatu dari seseorang yang memberikan jasa. Respon yang diberikan didasarkan pada pertimbangan berbagai faktor. Dengan demikian, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam setiap proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan adalah bagian penting dari proses.

Pertanyaan yang baik dapat membantu siswa menjadi lebih terlibat dalam pembelajaran, menyumbangkan upaya penuh mereka. Bertanya dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan berpikir mereka. Hal ini juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan membantu mereka menentukan jawaban atas pertanyaan dan membantu siswa meningkatkan produktivitas belajar.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang keterampilan bertanya

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1


Perbedaan ketua dega sama pratama (Pramuka) itu apa ya??

bantu jawab, jgn ngasal. mksh ​

B. Indonesia, Sekolah Menengah Pertama

Jawaban:

artinya praja muda karana (pramuka) lambang tunas kelapa


Tuliskan 5 pengaruh bola lampu bagi kehidupan masyarakat
1
2
3
4
5

B. Indonesia, Sekolah Dasar

Jawaban:

1. sebagai alat penerangan

2. memberikan rasa aman

3. menghemat bahan

4. menghindari bahaya kebakaran terhadap lampu petromax

5. menetaskan telur di peternakan

Penjelasan:


Sebutkan 10 jenis kendaraan dan contohnya?​

B. Indonesia, Sekolah Dasar

Jawaban:

Mobil,truk,truk Derek,pesawat tempur,pesawatbiasa,traktor,helikopter

Penjelasan:

semoga bermanfaat


Buatlah drama yang bertemakan covid-19, untuk 5 orang mohon bantuannya yah kak
singkat” aja gk ppa
NO ASAL²

B. Indonesia, Sekolah Menengah Atas

Jawaban:

Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir diseluruh dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis pembelajaran sampai gangguan pada psikologis guru dan peserta didik.Nah, gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan dunia pembelajaran di sekolah, semua kalang kabut sehingga terkesan tak siap menerima perubahan mendadak ini. Virus corona datang tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia

Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh dunia pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar. Meski berbagai instansi pendidikan telah menyepakati, cara ini menuai banyak kontroversi di masyarakat. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.

Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemah, alat penunjang yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata. Ini juga berlaku bagi para pendidik atau guru yang mengemban tugas negara.

Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah termasuk para stafnya tak kehilangan akal untuk mencari solusi segala kekurangan di tengah mewabahnya pandemi. Para guru memiliki cara masing-masing dalam menyikapi kekurangan ini. Contohnya seperti sekolah yang saya tempati dulu mengabdi di salah satu SMK Swasta di Bojonegoro, untuk mengakali pembelajaran di tengah pandemi ini kebijakan merombak jadwal mata pelajaran diberlakukan demi menunjang kenyamanan dan kemampuan para siswa setiap harinya. Mata pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya ada beberapa jenis saja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar, selain itu juga dapat menjadi solusi efektif agar peserta didik memiliki waktu lebih lama dengan gurunya.Harapannya adalah agar para siswa bisa memahami materi lebih baik lagi, meskipun dalam kasus ini dapat menyita banyak kuota internet bagi siswa maupun guru.Meskipun begitu bukan hal baru namanya jika tidak menemui banyak masalah. Contohnya pendapat yang dikemukakan oleh Farchan Ali Rosyadi, S.Pd. salah seorang teman guru di SMK Swasta di Bojonegoro mengaku jika kegiatan pembelajaran daring ini tidak efektif seperti kegiatan belajar mengajar secara luar jaringan (luring). Menurutnya, di dalam kelas dengan proses belajar secara tatap muka saja masih banyak yang bingung dan bertanya berulang-ulang apalagi jika harus melalui daring. Pada kenyataannya internet sering lemah dan smartphone para siswa yang kadang tidak mumpuni. Memang beberapa materi harus dijelaskan secara langsung, jelasnya. Seperti itu pula yang saya rasakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kali ini dengan materi debat. Pada materi ini idealnya para siswa saling bersemuka dan berkomunikasi dengan suara untuk melaksanakan proses debatnya. Hal ini tentu membutuhkan kuota internet yang lumayan banyak, sementara tidak semua orang tua siswa adalah orang yang mampu. Seperti yang kita tahu bahwa kuota internet begitu mahal, apalagi melihat faktor ekonomi di tengah pandemi ini sungguh dapat membuat krisis tiap rumah tangga bahkan perusahaan besar.Nah berdasarkan beberapa pengalaman mengajar secara daring selama ini, sistem pembelajaran memang efektif tapi menurut pendapat saya hanya efektif untuk memberi penugasan saja. Melihat